Dalam membangun citra pemasaran kita harus mengetahui peran Key Opinion Leader. Mungkin bahasanya masih cukup asing, namun aku yakin teman-teman sebetulnya sudah familiar dengan peran yang dimaksud ketika nanti kita membahas Key Opinion Leader ini. Kalau teman-teman sering memperhatikan influencer di media sosial, yang memang khusus membahas produk kecantikan, atau mungkin membahas tentang trend gadget terkini, nah peran tersebut serupa dengan yang kita maksud sebagai Key Opinion Leader atau KOL.
Penasaran kan, seberapa besar peran KOL dalam pemasaran? Kayanya ini bahasan yang dekat dengan kita gak sih Kawan? Maka dari itu, Yuk kita bahas tuntas di video ini! Nah, jadi apa sih KOL dalam pemasaran? KOL atau Key Opinion Leader adalah individu yang bertugas untuk memasarkan sebuah produk dalam bentuk review atau pemakaian medianya bisa berupa foto, video atau copywriting yang telah disetujui dalam sebuah campaign. KOL sangat berpengaruh karena biasanya sudah memiliki massa sendiri dan telah dipercaya oleh followersnya.
Lantas apa sih perbedaan KOL pemasaran dan KOL influencer?
Perbedaannya adalah KOL pemasaran gak selalu aktif di sosmed tapi dia ahli dalam bidang tertentu sehingga KOL pemasaran tepat dipilih untuk meningkatkan brand awareness. Nah, di sisi lain, Influencer punya banyak followers yang setia dan cocok untuk peningkatan penjualan.
Terus bagaimana sih cara mengimplementasikan KOL dalam proses pemasaran?
Pertama, kalian bisa melakukan pendataan secara detail terhadap KOL. Pendataan yang dilakukan tidak hanya mendata jumlah followers dari para KOL, namun juga mengetahui seberapa besar dampak yang bisa dihasilkan campaign yang melibatkan KOL. Jumlah followers sudah tentu berpengaruh pada peningkatan brand awareness suatu usaha. Semakin banyak followers yang dimiliki oleh KOL, semakin mudah bagi usaha toko daring kalian untuk melakukan estimasi kira-kira berapa banyak pembeli yang akan berubah pikiran setelah melihat pesan yang disampaikan nantinya.
Di sisi lain, Kawan harus tetap kritis dan memeriksa apakah KOL memiliki ghost account atau KOL dengan fake followers. Maka Kawan bisa mencari tahu lebih lanjut mengenai engagement rate atau tingkat interaksi antara KOL dengan followersnya.
Kedua, periksalah relevansi antara KOL dengan merek dari produk atau jasa yang kalian jual. Dari daftar KOL yang kalian miliki, cobalah lakukan analisis terhadap latar belakang dan keahlian para KOL. Hal ini juga dilakukan untuk melihat kesesuaian dan relevansi KOL dengan merek dari produk atau jasa yang kita jual. Menganalisis KOL sendiri penting untuk melihat fokus konten dari KOL yang nantinya akan diajak kerja sama. Hal ini juga penting untuk memastikan setiap konten yang diberikan oleh tim pemasaran dapat diterima dengan baik oleh audiens atau justru sebaliknya.
Terakhir, buatlah alur manajemen yang rapi. Agar dapat mengetahui angka keterlibatan audiens dengan konten yang dibuat dan dipromosikan oleh KOL yang sudah bekerjasama dengan toko daring kita, penting untuk memiliki alur manajemen yang tertata dengan baik. Kemudian untuk memasifkan kerjasama yang dilakukan oleh KOL dengan toko kalian, buatlah manajemen kampanye agar kerjasama tertata dengan baik
Setiap manajemen kampanye umumnya terbagi menjadi tiga fase utama, yaitu fase pra campaign, campaign, dan fase pasca campaign. Setiap tahapan yang dilalui dalam penyelenggaraan suatu kampanye ini memiliki indikator atau acuan yang bisa kita gunakan untuk menilai apakah kampanye sudah berjalan dengan baik atau masih perlu perbaikan lagi.
Pengukuran kesuksesan suatu kampanye tidak serta merta bisa terlihat dari meningkatnya angka penjualan produk. Kadang awalnya hanya didahului dengan meningkatnya kesadaran akan merek usaha kita terlebih dahulu, baru kemudian akan meningkatkan penjualan. Penerapan dan kesuksesan pemasaran kampanye secara online dengan kampanye offline juga sangat berbeda sehingga indikator penilaiannya juga perlu disesuaikan.